Rabu, 03 Desember 2014

JARINGAN KEARSIPAN SEBAGAI SIMPUL PEREKAT BANGSA


Di era perkembangan teknologi informasi sekarang ini membuat orang membutuhkan sebuah sarana yang bisa menjembatani kebutuhannya akan informasi secara cepat dan autentik. Kenapa autentik, karena informasi yang tersaji di dunia maya (internet) lemah reliabilitasnya (tingkat dapat dipercayanya sebuah data/informasi). Menghadapi situasi seperti ini insan kearsipan Indonesia dimotori oleh Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI) membuat sebuah pranata informasi yang bisa menyajikan data secara Autentik dan Reliabel.

Melalui Sistim Informasi Kearsipan Nasional (SIKN) dan Jaringan Informasi Kearsipan Nasional (JIKN) arsip bisa diakses oleh masyarakat dengan tingkat reliabilitas yang tinggi karena arsip merupakan sumber informasi primer artinya sumber dari tangan pertama karena belum mengalami pengolahan dalam artian tersaji apa adanya.
Itulah yang diutarakan oleh Ibu Dini Saraswati Deputi Informasi dan Pengembangan Sistim Kearsipan ANRI dalam rangka Diklat SIKN dan SIKN yang berlangsun 23 s/d 29 Maret 2014 di Pusat Diklat Anri Bogor.


Ditambahkan oleh Kepala Pusat Diklat ANRI Bapak Imam Mulyantoro bahwa ke depan diharapkan semua lembaga publik pusat maupun  daerah ini bisa menjadi simpul yang terhubung JIKN sehingga sehingga dokumen publik yang berada di tiap tiap lembaga bisa tersaji ke publik dengan cara mudah dan murah sebagaimana yang diamanatkan Undang-undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik.
Sebagai pengelola arsip di daerah penulis menyambut baik rencana ini karena kondisi ini akan berakibat  arsip bisa lebih eksis dan berdaya guna karena arsip pun merupakan informasi yang harus dikelola mengikuti perkembangan teknologi informasi. Kondisi ini tentunya memerlukan adanya keseriusan dari para pemegang kebijakan baik di pusat maupun di daerah agar lebih peduli terhadap manajemen kearsipan. Semua harus bisa menyamakan persepsi bahwa arsip bukan lagi dokumen tak terpakai tapi arsip adalah informasi yang harus dikelola secara serius agar lebih berdaya guna. Semoga.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar